Islam  

Ini lho pengertian rezeki

Tulisan singkat tentang pengertian rezeki, Allah menanggung rezeki semua makhluk hidup, dan kunci pembuka pintu rezeki - Artikel pendidikan sodikin.id

Artikel pendidikan – Ini lho Pengertian rezeki yang benar.

Banyak yang membatasi pengertian rezeki hanya pada harta yang dimiliki atau bahan makanan. Sehingga banyak yang merasa tidak mendapatkan rezeki dari Allah ketika tidak banyak mempunyai kekayaan ataupun bahan makanan. Padahal pengertian rezeki lebih luas dari itu. Rezeki tidak hanya terbatas pada harta benda.

Lalu apakah pengertian dan maksud rezeki? Berikut penjelasan mengenai rezeki.

Pengertian rezeki

Berikut ini adalah pengertian rezeki menurut sebagai ulama.

Pertama, Jabir bin Musa al-Jazairy menjelaskan dalam kitab Aisar al-Tafasir li Kalam al-Aliy al-Adzim menjelaskan bahwa rezeki adalah:

الرزق ‌هو: كل ما أوجده الله تعالى في الدنيا للإنسان من صنوف الأموال وضروب المأكولات والمشروبات والملبوسات والمركوبات والمساكن

Rezeki adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah Ta’ala di dunia untuk manusia, seperti berbagai macam harta, makanan, minuman, pakaian, kendaraan, dan tempat tinggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejatinya rezeki tidak hanya seperti yang dicontohkan. Masih ada banyak lagi ciptaan Allah ayng diperuntukkan bagi manusia. Contoh tersebut hanya Sebagian kecil saja.

Kedua, Al-‘Asykari yang nama lengkapnya adalah Abu Hilal al-Hasan bin Abdullah bin Sahal bin Sa’id bin Yahya bin Muhron al-‘Asykari mejelaskan dalam kitan al-Furuq al-Lughowiyah:

أَن ‌الرزق ‌هُوَ الْعَطاء الْجَارِي فِي الحكم على الإدرار

Rezeki itu adalah pemberian (anugerah dari Allah) yang berlanjut sebagai bentuk kedermawanan-nya.

Jika mengacu pada pengertian di atas maka sinar matahari, udara, air, kesehatan, dan yang lainnya adalah termasuk rezeki.

Ketiga, dalam kitab tafsir al-Qur’an As-Sam’ani menjelaskan bahwa rezeki adalah:

كل مَا ينْتَفع بِهِ

Segala sesuatu yang bermanfaat.

Mendasarkan pada pengertian tersebut maka seluruh anggota badan kita adalah rezeki karena memberikan manfaat kepada kita. Pun dengan Kesehatan dan kesempatan juga merupakan rezeki karunia Allah yang luar biasa. Betapa kitab bisa mengambil manfaat dari semua itu.

Baca Juga:  9 Pelajaran Dahsyat Hijrah

Keempat, dalam kitab Gharaib al-Qur’an wa Raghaib al-Furqan, Nidhamunddin an-Naisaburi menjelaskan bahwa rezeki adalah:

‌الرزق ‌هو التفرغ لأداء العبادات وإقامة الوظائف الشرعية

Rezeki adalah keleluasaan menjalankan ibadah dan menegakkan fungsi hukum syari’at.

Jika kita mempunyai kesempatan dan kesehatan sehingga bisa menunaikan kewajiba beribadah serta menjalankan hukum-hukum syariat sesungguhnya kita telah memperoleh rezeki. Meskipun jumlah harta tidak seberapa tetapi mempunyai waktu yang cukup untuk mengabdi kepada Allah semestinya bersyukur karena telah diberi anugerah rezeki yang besar oleh Allah.

Itulah sebagian dari pengertian rezeki menurut ulama-ulama.

Setiap makhluk hidup ditanggung rezekinya oleh Allah

Ketahuilah tidak ada satupun makhluk yang hidup di muka bumi kecuali rezeki sumber penghidupannya ditanggung oleh Allah.

Allah berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَاۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ (هود: ٦)

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS Hud: 6).

Ibnu Katsir menjelaskan maksud ayat ini, Allah memberitahukan kepada manusia bahwa Dialah yang menanggung rezeki semua makhluk hidup di muka bumi, baik makhluk yang kecil ataupun besar; yang hidup di darat maupun yang dilautan.

Dalam ayat lain Allah berfirman:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ [الْأَنْعَامِ:38]

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kalian. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al-An’am:38)

Allah tidak akan keliru memberikan rezeki

Yakinlah bahwa Allah tidak akan pernah keliru dalam memberikan dan membagikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Pembagian Allah pasti tepat sasaran.

Baca Juga:  Berjuang di bulan Ramadan untuk menjadi Muttaqi

Dalam satu kisah diceritakan bahwa Hasan al-Basri (dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah (642 Masehi) dan meninggal dunia di Basrah, Iraq, pada hari jum’at 5 Rajab 110 Hijrah (728 Masehi), pada umur 89 tahun.) ditanya tentang rahasia sifat zuhudnya. Dia menjawab dengan empath hal:

سئل الحسن البصري عن سر زهده في الدنيا فقال أربعة أشياء: علمت أن عملي لا يقوم به غيري فاشتغلت به. وعلمت أن رزقي لا يذهب إلى غيري فاطمأن قلبي. وعلمت أن الله مطلع علي فاستحييت أن يراني على معصية. وعلمت أن الموت ينتظرني فاعددت الزاد للقاء ربي.

Hasan al-Basri ditanya tentang rahasia sifat zuhudnya. Dia menjawab dengan empat hal: “Aku tahu bahwa amalku tidak mungkin dilakukan orang lain maka aku menyibukkan diri beribadah. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan berpindah ke orang lain, maka menjadi tenanglah hatiku. Aku tahu bahwa Allah mengawasiku, maka aku malu jika Allah melihatku melakukan perbuatan dosa. Aku tahu bahwa maut menantiku maka aku mempersiapkan diri mencari bekal untuk menjumpai Tuhanku.”

Imam an-Nasafi (Aqidah Nasafiyāh karya Imam an-Nasafi. Umar ibn Muhammad ibn Ismail ibn Muhammad ibn Ali ibn Luqman an-Nasafī (461-537 H / 1068-1142 M), dikenal dengan Nazmuddīn an-Nasafī. Seorang ulama abad pertengahan yang berasal dari daerah Nasaf, Turkistan, sekarang masuk wilayah Samarkand, Uzbekistan.) mengatakan:

وَلَا يُتَصَوَّرُ أَنْ لَا يَأْكُلَ إِنْسَانٌ رِزْقَهُ أَوْ يَأْكُلَ غَيْرُهُ رِزْقَهُ

Dan tidak terbayang apabila seseorang tidak memakan rezekinya atau rezekinya dimakan selainnya.

Pengertian rezeki: kunci pembuka pintu rezeki

Diantara kunci pembuka pintu rezeki adalah sebagai berikut:

Pertama, takwa.

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُۗ (الطلاق: ٣-٢)

Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS ath-Thalaq: 2-3).

Baca Juga:  Pelaku Hoaks Wajib Minta Maaf Kepada Objek yang Difitnah

Kedua, istighfar dan taubat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(مَنْ لَزِمَ الْاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُ (رواه أبو داود وابن ماجه وغيرهما

Barang siapa yang menetapi (memperbanyak) istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari setiap kesedihan, jalan keluar dari setiap kesempitan dan menganugerahkan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya)

Ketiga, menjauhi maksiat.

(إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ (رواه الحاكم وابن حبان وغيرهما

Sesungguhnya seseorang akan terhalang dari suatu rezeki sebab dosa yang dilakukannya. (HR al-Hakim, Ibnu Hibban, dan lainnya).

Keempat, tawakal kepada Allah.

وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ (الطلاق: ٣)

Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (QS ath Thalaq: 3).

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا، وَتَرُوحُ بِطَانًا (رواه أحمد وابن ماجه والحاكم)

Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti Ia memberikan rezeki kepada burung. Burung-burung itu keluar di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan kembali ke sarang-sarangnya dalam keadaan perut yang terisi penuh. (HR Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim).

Kelima, silaturahim

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (رواه البخاري ومسلم)

Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahim. (HR al-Bukhari dan Muslim)

Demikian tulisan singkat tentang pengertian rezeki, Allah menanggung rezeki semua makhluk hidup, dan kunci pembuka pintu rezeki by artikel pendidikansodikin.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *