Sosial  

Khadijah binti Khuwaylid adalah Cermin Nilai-nilai

Khadijah binti Khuwaylid adalah Cermin Nilai-nilai

sodikin.idKhadijah binti Khuwaylid adalah Cermin Nilai-nilai dibahas dalam artikel ini oleh Sodikin Masrukin: Situs Artikel Pendidikan dan Keislaman melalui kanal Sosial.

Miskonsepsi dan disinformasi selalu hadir, begitu juga konsep tentang Islam. Bagi banyak orang, Islam adalah agama yang menakutkan yang membuat perempuan Muslim tertindas dan tidak berpendidikan. Saya tidak berpikir kita seharusnya merendahkan tradisionalis. Mereka hanya merespons berdasarkan apa yang mereka ketahui. Saya percaya semakin banyak pengetahuan yang benar yang dimiliki orang tentang perempuan terhormat dalam Islam, semakin terpesona mereka akan menjadi karena keindahan universal dari cara hidupnya.

Melalui tulisan saya, saya ingin memberikan pengetahuan yang benar tentang Islam kepada orang-orang yang bingung dan tersesat. Islam telah memberikan segalanya kepada perempuan – kebebasan, hak ekonomi, hak politik, dan hak untuk mengungkapkan pendapat mereka. Islam mengizinkan mereka memiliki properti, berbisnis, dan menjadi apa pun yang mereka ingin menjadi dalam pelayanan masyarakat. Saya akan memberikan refleksi singkat tentang karya signifikan yang dilakukan oleh Khadijah binti Khuwaylid (semoga Allah meridainya) yang telah memengaruhi jalannya sejarah.

Baca Juga:  5 Tips Praktis Berdakwah

Khadijah (رضي الله عنها) adalah seorang wanita yang benar-benar luhur, rendah hati, dan mulia. Ia adalah istri pertama dan yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad (ﷺ), dan yang pertama menerima ajaran setelah diwahyukan kepadanya oleh Jibril (Malaikat Jibril). Kami juga mengenalnya sebagai Ibu Para Mukminin (Umm Al-Mu’minin). Khadijah (رضي الله عنها) adalah salah satu wanita terbesar di dunia dan kedudukannya setinggi Maryam (Mariyam) yang agung, ibu Nabi Isa (peace be upon him). Nabi Muhammad (ﷺ) berkata tentangnya: empat wanita terbesar di dunia adalah – Khadijah binti Khuwaylid, Fatimah bint Muhammad, Maryam bint Imran, dan Asiya bint Muzahir (istri Firaun).

Khadijatul Kubra (رضي الله عنها) menggabungkan dalam dirinya semua sifat yang menambah kesempurnaan. Kontribusi wanita yang diberkati ini terhadap Islam tidak akan terlupakan. Ia mengambil alih bisnis keluarga setelah kematian ayahnya, Khuwaylid. Kebijakannya dengan cepat mengembangkan bisnis tersebut. Wanita luhur ini selalu membantu orang miskin, janda, yatim piatu, orang sakit, dan kaum disabilitas. Jika ada gadis-gadis miskin, Lady Khadijah (رضي الله عنها) menikahkan mereka dan memberikan mas kawin dari kekayaan yang ia miliki.

Baca Juga:  Father Hunger: Kebutuhan Emosional dan Psikologis yang Muncul Akibat Ketidakhadiran Ayah

Ketika ia menikah dengan Nabi Muhammad (ﷺ), ia membawa bersamanya semua yang ia hasilkan melalui kecerdasan, kebijaksanaan, dan ketajamannya sendiri. Setelah pernikahan, fokus utama Khadijah (رضي الله عنها) adalah menjadi teman terbaik suaminya. Khadijah binti Khuwaylid (رضي الله عنها) dengan cinta dan pengabdian besar, menyerahkan sepenuhnya wewenang atas kekayaannya kepada Nabi Muhammad (ﷺ), untuk meringankan kesulitan dan melepaskan tekanan jika ia merasakannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika Islam menghadapi tekanan yang meningkat dari musuh-musuhnya, Khadijah (رضي الله عنها) mengorbankan semua kenyamanannya. Ia selalu memilih untuk berada di sisi suaminya selama saat-saat sulit dalam hidupnya dan klannya, serta berbagi kesulitan hidup bersama mereka. Ia dibesarkan dalam kemewahan, namun ia tidak pernah mengeluh tentang kehidupan perjuangan dan pengorbanan demi Islam.

Baca Juga:  Optimalisasi Zakat dan Penyelesaian Problem Umat

Khadijah (رضي الله عنها) telah mengumpulkan lebih banyak “pertama” dalam sejarah Islam daripada siapa pun. Ia adalah istri pertama dari utusan terakhir Allah. Ia adalah wanita pertama yang beriman kepada Islam. Ia adalah manusia pertama yang menyatakan bahwa Sang Pencipta hanya Satu dan bahwa Muhammad (ﷺ) adalah utusan-Nya.

Khadijah (رضي الله عنها) memiliki nilai yang besar di mata Nabi Muhammad (ﷺ). Kematian Khadijah pada tanggal 10 Ramadan tahun ke-10 pengumuman Islam merupakan pukulan besar bagi Nabi Muhammad (ﷺ) dan misinya. Ia telah memberikan 28 tahun hidupnya dan segala yang dimilikinya kepada Nabi Muhammad (ﷺ) untuk dihabiskan dalam perjuangan Islam.

Demikian artikel tentang istri Nabi Muhammad SAW dengan tema Khadijah binti Khuwaylid adalah Cermin Nilai-nilai dibahas dalam artikel ini oleh Sodikin Masrukin: Situs Artikel Pendidikan dan Keislaman melalui kanal Sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *