Islam  

Kajian Singkat Tentang Kejujuran

kajian-singkat-tentang-kejujuran

Kajian Singkat Tentang Kejujuran – Jujur dan kejujuran harus dilakukan dalam semua aspek kehidupan manusia. Jujur dan kejujuran merupakan dasar dari setiap hubungan dengan orang lain dan juga pribadi.

Dalam kontek apapun, setiap hubungan yang dibangun bersama orang lain sangat membutuhkan jujur dan kejujuran. Sebut saja hubungan antara suami dan istri, anak dan orang tua, pedagang dan pembeli, produsen dan konsumen, atasan dan bawahan, penguasa dan rakyatnya semuanya membutuhkan jujur dan kejujuran.

Hubungan yang dibangun atas dasar ketidakjujuran atau kebohongan tidak akan langgeng. Kekecewaan yang mendalam akan dirasakan pihak yang dibohongi jika suatu saat mengetahui bahwa ia telah sekian lama dibohongi. Mengetahui ternyata hubungan yang dibangunnya didirikan di atas kebohongan.

Pelaku kebohongan juga dalam hatinya ada ketidaktenangan. Khawatir jika kebohongannya terbongkar. Dan tentu saja sebagai manusia yang punya hati, dalam hati kecilnya takut akan dosa dan balasannya.

Baca Juga:  5 Fakta Unik Azan

Baca juga: Kajian Singkat Tentang Ikhlas

Kebohongan adalah dosa. Dosa membuat hati tidak tenang. Dan dosanya tidak boleh ketahuan orang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebajikan adalah akhlak terbaik dan dosa adalah apa yang menimbulkan ketidaktenangan dalam hatimu dan engkau jika diketahui oleh prang lain. [HR. Muslim]

Permasalahannya adalah kebohongan yang dilakukan oleh si tukang bohong. Pandai saja ia menutupi kebetidakjujurannya. Biarkanlah mereka tetap melakukannya. Karena Allah akan membuka kedok kebohongannya pada suatu saat nanti.

Ingatlah untuk tidak berbohong. Kebohongan yang berhasil dilakukan sekali akan melahirkan kebohongan yang kedua. Kesuksesan berbohong dua kali akan dilanjutkan dengan kebohongan yang ketiga kali. Demikian seterusnya. Kebohongan akan melahirkan kebohongan.

Baca Juga:  Macam-Macam Air Suci, Apakah Air Mineral Termasuk?

Maka dari itu penting sekali menjaga kejujuran dalam segala aspek kehidupan kita agar merasakan ketenangan dalam hidup.

Perlu dipahami juga bahwa kejujuran adalah sarana penghantar kita menuju surga Allah SwT. sebagaimana disebutkan dalam salah satu Hadits:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Wajib atasmu jujur, sesungguhnya kejujuran menghantar pada kebaikan, dan kebaikan membawa ke Surga. Dan seseorang yang selalu jujur dan tetap pada kejujurannya, maka akan di sisi Allah dicatat sebagai siddiqan (orang jujur). Dan kamu wajib menjauhi dusta, karena dusta menghantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan menjerumuskan seseorang ke Neraka. Dan bila seseorang selalu berdusta dan tetap berada dalam kedustaannya maka di sisi Allah akan dicatat sebagai kadzdzaban (tukang bohong) (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga:  Puasa Ramadhan: Saatnya Pemimpin Bertindak Adil

Baca juga: Kajian Islam dan Ilmu Pengetahuan

Hadits di atas memberi dua pilihan kepada kita, mau jadi siddiqan (ahli jujur) atau kadzdzaban (tukang bohong). Pilhan kita menentukan posisi kita di hadapan Allah. Posisi surga atau neraka sangat tergantung pada pilhan kita tersebut.

Demikian Kajian singkat tentang kejujuran. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *