Dalil  

Ayat dan Hadits Tentang Larangan Membandingkan Nikmat Dan Memprotes Allah

dalil_ayat_al-quran_hadits

Berikut ini adalah Ayat dan Hadits tentang larangan membandingkan nikmat dan memprotes Allah.

Larangan Membandingkan Nikmat Dan Memprotes Allah oleh: Sodikin Masrukin, S.Ag., M.Pd.

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسولُ الله صلى الله عليه و سلم : سَأَلْتُ رَبِّي مَسْأَلَةً وَدَدْتُ أَنِّي لَمْ أَسْأَلْهُ قُلْتُ : يَارَبّ كَانَتْ قَبْلِيْ رُسُلٌ مِنْهُمْ مَنْ سَخَّرْتَ لَهُ الرِيَاحَ وَمِنْهُمْ مَنْ كَانَ يُحْيِي الْمَوْتٰى قَالَ : أَلَمْ أَجِدْكَ يَتِيْمًا فَآوَيْتُكَ ؟ أَلَمْ أَجِدْكَ ضَالًّا فَهَدَيْتُكَ ؟ أَلَمْ أَجِدْكَ عَائِلاًفَأَغْنَيْتُكَ ؟ أَلَمْ أشْرَحُ لَكَ صَدْرَكَ ؟ وَوَضَعْتُ عَنْكَ وِزْرَكَ ؟ قَالَ قُلْتُ بَلٰى رَبّ [ المعجم الكبير – الطبراني ]

Dari Ibnu Abbas RA. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku pernah menanyakan suatu masalah kepada Tuhanku, padahal aku tidak menginginkan untuk menanyakan hal itu kepada-Nya. Aku bertanya, “Wahai Tuhanku, ada rasul-rasul sebelumku. Ada yang telah Engkau tundukkan angin baginya, ada yang dapat menghidupkan orang mati.” Allah SWT. Balik bertanya, “Wahai Muhammad bukankah Aku mendapatimu sebagai seorang yang yatim piatu, lalu Aku melindungimu?”, “Bukankah Aku mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Aku memberimu petunjuk, “Bukankah Aku mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Aku memberimu kecukupan, “Bukankah Aku telah melapangkan dadamu, dan bukankah Aku telah melepaskan bebanmu?” Aku menjawab, “Benar, ya Tuhanku.” (HR. Thabrani)

عن أنس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “لمَاَّ فَرَغْتُ مِمَّا أَمَرَنِيَ اللُه بِهِ مِنْ أَمْرِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلْتُ: يَا رَبّ، إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِيْ إِلاَّ وَقَدْ كَرَّمْتَهُ، جَعَلْتَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلاً وَمُوْسَى كَلِيْمًا، وَسَخَّرْتَ لِدَاوُدَ الْجِبَالَ، وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ، وَأَحْيَيْتَ لِعِيْسٰى الْمَوْتٰى، فَمَا جَعَلْتَ لِيْ؟ قال: أَوَ لَيْسَ قَدْ أَعْطَيْتُكَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ، أَنِّيْ لَا أُذْكَرُ إِلَّا ذُكِرْتَ مِعِيْ، وَجَعَلْتُ صُدُوْرَ أُمَّتِكَ أَنَاجِيْلَ يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ ظَاهِرًا، وَلَمْ أَعْطَهَا أُمَّةً، وَأَعْطَيْتُكَ كَنْزًا مِنْ كُنُوْزِ عَرْشِي: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ” ]الدر المنثور في التأويل بالمأثور- جلال الدين السيوطي [
Baca Juga:  Pengertian Dan Dalil Sabar

Dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Setelah aku selesai dari menerima apa yang diperintahkan kepadaku menyangkut semua urusan langit dan bumi, lalu aku bertanya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tiada seorang nabi pun sebelumku melainkan Engkau telah memuliakannya; Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kekasih), Musa sebagai Kalim (yang Engkau ajak bicara langsung), Engkau telah tundukkan gunung-gunung bagi Daud, dan bagi Sulaiman angin dan semua setan, dan Engkau hidupkan bagi Isa orang-orang yang telah mati. Maka apakah yang Engkau berikan kepadaku?”Allah berfirman, “Bukankah Aku telah memberimu dari hal tersebut seluruhnya, bahwa sesungguhnya tidaklah nama-Ku disebut melainkan engkau disebut pula bersama-Ku; dan Aku telah menjadikan dada umatmu sebagai kitab-kitab, mereka dapat membaca Al-Qur’an secara hafalan, dan hal itu belum pernah Kuberikan kepada suatu umat pun. Dan Aku telah memberimu suatu perbendaharaan dari ‘Arasy-Ku, yaitu kalimah ‘tidak ada daya (untuk menghindar dari maksiat) dan tiada kekuatan (untuk mengerjakan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar’.” (HR. Abu Naim)

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ. وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
Baca Juga:  Dalil Akhlak Mukmin Bag. 1

1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, 5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS. Al-Insyirah: 1-8)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *