Penerapan Teori Roda Deming Dalam Mengelola Madrasah Dengan Pendekatan Naqli

Penerapan Teori Roda Deming Dalam Mengelola Madrasah Dengan Pendekatan Naqli

Penerapan Teori Roda Deming Dalam Mengelola Madrasah Dengan Pendekatan Naqli adalah artikel pendidikan yang diturunkan oleh SODIKIN.ID kali ini. Diharapkan bisa menjadi referensi bagi Kepala Madrasah dalam menjalankan manajemen madrasah.

Mengelola madrasah dengan pendekatan naqli adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan mampu menghasilkan generasi yang berakhlak mulia serta berilmu yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Salah satu teori yang dapat diterapkan dalam mengelola madrasah adalah teori Roda Deming yang memiliki empat tahapan yaitu Plan, Do, Check, dan Act. Dalam konteks pendekatan naqli, pelaksanaan program harus mengacu pada ajaran Islam yang diambil dari Al-Quran dan Hadis.

  1. Tahap Perencanaan (Plan)

    Pada tahap perencanaan, Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 216 mengajarkan bahwa “mungkin kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan mungkin (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.Artinya, dalam merencanakan program pendidikan, manajemen madrasah harus mempertimbangkan setiap keputusan dengan matang dan berpikir jauh ke depan.

    Hal ini juga sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Daud, dan At-Tirmidzi yang berbunyi “Barang siapa yang berjalan dalam suatu urusan maka hendaklah ia merencanakan dengan matang, kemudian bergantunglah ia pada Allah dalam pelaksanaannya”.

  2. Tahap Pelaksanaan (Do)

    Pada tahap pelaksanaan, Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 29 mengajarkan bahwa “katakanlah: “perintahku tidaklah tertentu kepadamu, melainkan dari Allah. Dan aku hanya menjalankan (apa yang di perintahkan kepadaku). Dan aku tak lain hanyalah seorang yang memberi peringatan yang terang”.Artinya, dalam melaksanakan program pendidikan, staf dan guru harus selalu mengingat bahwa tugas mereka adalah amanah dari Allah, dan mereka harus menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya. Hadis yang berkaitan dengan tahap pelaksanaan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi “Sesungguhnya Allah menyukai bila seseorang dari kalian mengerjakan pekerjaannya dengan penuh keterampilan”.

  3. Tahap Pengecekan (Check)

    Pada tahap pengecekan, Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 202 mengajarkan bahwa “Dan apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, lakukanlah shalat itu sebagaimana biasa”. Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya mengingat Allah SWT dalam setiap tindakan yang kita lakukan dan mengakhiri tindakan tersebut dengan shalat. Hal ini dapat diaplikasikan pada tahap pengecekan dalam PDSA cycle, di mana setiap pengecekan yang dilakukan harus diawali dan diakhiri dengan mengingat Allah dan memohon petunjuk-Nya.Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya mengingat Allah SWT dalam setiap tindakan yang kita lakukan dan mengakhiri tindakan tersebut dengan shalat. Hal ini dapat diaplikasikan pada tahap pengecekan dalam PDSA cycle, di mana setiap pengecekan yang dilakukan harus diawali dan diakhiri dengan mengingat Allah dan memohon petunjuk-Nya.

    Tindakan pengecekan dimaksudkan untuk memastikan bahwa hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan ayat tersebut, di dalam konteks manajemen, setelah melakukan sebuah tindakan atau kegiatan, kita harus mengecek dan memastikan bahwa tindakan tersebut telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengecekan adalah dengan melakukan evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi, staf, dan program. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kinerja tersebut telah mencapai target yang telah ditetapkan dan memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan program.

    Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap tindakan yang tidak diawali dengan niat yang benar, maka ia tidak akan pernah menuai pahala”. Oleh karena itu, pada tahap pengecekan ini, sangat penting bagi kita untuk mengoreksi niat kita dalam melakukan setiap tindakan dan memastikan bahwa niat tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Dengan melakukan pengecekan niat, kita dapat memastikan bahwa setiap tindakan yang kita lakukan sesuai dengan tujuan akhir yang diinginkan.

  4. Pada tahap terakhir, yaitu tindakan (Act)

    Pada tahap tindakan kita harus melaksanakan tindakan atau perbaikan berdasarkan hasil pengecekan yang telah dilakukan. Dalam konteks pendekatan naqli, tindakan yang dilakukan harus selaras dengan nilai-nilai Islam yang telah dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, jika hasil pengecekan menunjukkan adanya kekurangan dalam pelaksanaan program pembelajaran, tindakan yang dapat dilakukan adalah melakukan perbaikan pada materi ajar, metode pembelajaran, atau peningkatan kualitas staf dan guru.Ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar adalah surat Al-Isra ayat 36 mengajarkan bahwa “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”

    Dalam hal ini, terdapat hadis yang dapat dijadikan pedoman, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan, hendaklah ia melakukannya dengan sempurna.” (HR. Ahmad). Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan secara maksimal agar dapat mencapai hasil yang optimal.

Sebagai kesimpulan, Penerapan Teori Roda Deming dalam mengelola madrasah dengan pendekatan naqli dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan yang diberikan. Dalam penerapannya, nilai-nilai Islam harus dijadikan sebagai landasan dalam setiap tahapan PDSA cycle. Dengan mengintegrasikan ajaran Islam dalam setiap tindakan yang dilakukan, diharapkan dapat terlaksana manajemen yang baik dapat tercipta madrasah yang berkualitas dan mampu mencetak generasi muslim yang berkarakter dan berprestasi.

Demikian artikel pendidikan tentang Penerapan Teori Roda Deming Dalam Mengelola Madrasah Dengan Pendekatan Naqli oleh SODIKIN.ID, semoga bermanfaat!

Penulis: Sodikin Masrukin
Pengawas Madrasah di Kankemenag Purbalingga

Baca Juga:  Pendidikan Inklusi Membuka Pintu Akses bagi Semua Generasi Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *