Sosial  

Pesantren membantu santri belajar Al-Qur’an dalam bahasa isyarat

Pesantren membantu santri belajar Al-Qur'an dalam bahasa isyarat Darul A'shom memiliki 115 santri - Artikel Pendidikan dan Kajian Islam
Foto yang diambil pada 22 Juni 2022 ini menunjukkan pendiri pesantren Abu Kahfi (kanan) mengajar santri di sebuah pondok pesantren untuk anak tunarungu di Sleman. [Foto: dokumentasi AFP]

Sodikin.ID – Pesantren membantu santri belajar Al-Qur’an dalam bahasa isyarat.

Prihatin dengan santri tunarungu Indonesia yang sering ketinggalan pelajaran agama, ustad Abdul Kahfi mendirikan pesantren untuk membantu mereka belajar dan mengaji kitab suci Al-Qur’an menggunakan bahasa isyarat.

Dibuka pada tahun 2019 di kota Yogyakarta di Jawa Tengah, pesantren Darul A’shom sekarang memiliki 12 staf dan mengajar 115 santri berusia antara tujuh dan 28 tahun dari seluruh negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Abdul berharap pesantren ini akan memudahkan generasi penerus untuk belajar tentang Islam.

“Saat ini orang dewasa dengan gangguan pendengaran hampir tidak mengetahui agama secara mendalam karena sejak usia pesantren mereka tidak pernah mempelajarinya,” kata ulama itu, seraya mencatat betapa minat terhadap pesantrennya telah menyebar dengan cepat.

Baca Juga:  Dampak Negatif Penyalahgunaan Internet

Di Indonesia, kurikulum di pesantren umum memberikan pengajaran agama terbatas kepada anak-anak berkebutuhan khusus, dimulai pada usia delapan atau sembilan tahun daripada di taman kanak-kanak seperti yang terjadi pada banyak santri lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hanya tiga dari 10 anak penyandang disabilitas di Indonesia yang dapat berpesantren, menurut survei yang dilakukan oleh badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

Santri tunarungu biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an di pesantren.

“Sekarang saya bisa membaca dan menghafal 30 juz (bagian) Al-Qur’an,” kata Muhammad Farhad, seorang santri berusia 10 tahun, yang mengatakan bahwa dia ingin menjadi ustadz suatu hari nanti agar bisa menularkan ilmunya untuk yang lainnya.

Baca Juga:  Father Hunger: Kebutuhan Emosional dan Psikologis yang Muncul Akibat Ketidakhadiran Ayah

Indonesia memiliki puluhan ribu pondok pesantren dan pesantren agama lainnya yang seringkali menjadi satu-satunya jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan.

Sodikin.ID – Artikel Pendidikan dan Kajian Islam tentang: Pesantren membantu santri belajar Al-Qur’an dalam bahasa isyarat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *